Bagus mana yaa? bingung neeh. G mungkin kan pelajari semuanya.
Mungkin perlu tau bbrp tp tidak perlu semuanya (Otak si g terbatas tp yg punya otak yg buat batasan).
Klo mo tau bagus mana, yaaa tergantung yg menggunakan tar terbiasa sendiri kok.
Cobain aja buat rangkaian sederhana dgn Program tersebut trus putuskan salah 1 dan fokus.
Tapi bbrp kriteria program : fleksibel, sederhana, friendly, settingan dapat diatur oleh user, library lengkap, n bisa buat library sendiri. (Mkn ada lg ??)
Wa terbiasa n fokus menggunakan EAGLE untuk single n double layer. Tp kalo multilayer pake Altium DXP.
Pake EAGLE menurutku cepet buatnya n kedua tangan bisa kerja bersamaan (nambah kaki bisa kok) .
Oia klo ada Software lain, obrolin y biar tar di cobain, sapa tau keren.
Note :
Untuk print PCB sebaiknya print langsung dari softwarenya jgn print dalam PDF trus ke rental n di print PDFnya, skalanya berubah.
Jd yg g punya print, di flashdisknya copy juga softwarenya n instal dlu direntalan trus print.
Lebih lanjut ttg Eagle...
Maaf Pindah Blog
15 tahun yang lalu
5 komentar:
saran: ati-ati dengan fitur auto-route nya eagle... cepet sih,tp suka ngawur si "eagle" itu...
Yup bener skali kadang bahkan sering Autoroute ngawur bahkan g sesuai aturan pembuatan jalur PCB, beberapa software jg begitu.
Autoroute wa gunakan sebagai "Penunjuk Jalan" agar manual routenya tar mudah.
Saat Autoroute wa gunakan lebar jalur 10 mil (kurang) biar bisa lewat diantara kaki IC dan mencapai 100% trus di ganti jalurnya satu" secara manual dengan lebar 16 mil.
Capee jg tuh...
Btw program yang bagus autoroutenya apa yaaa?
Wow Eaglee
Sama dunk, aq uda nyoba Protel tp waktu itu Protel kurang bagus jd saya pelajari Eagle dari temen.
Tau cara buat library sendiri di Eagle tidak?
Soal "penunjuk jalan" bagus juga tuh, aq biasanya manual route jd agak susah.
Kok 16 mil ga kekecilan tuh?
Buat library Eagle.....
Lum pernah nyoba sih tp wa ada linknya neh.
http://www.instructables.com/id/How-to-make-a-custom-library-part-in-Eagle-CAD-too/
Tar klo udah nyoba kasi tau gampang ato tdak... ok.
Awalnya wa pke 24 mil tp kebesaran trus nyoba 16 mil, sablon, larutin jadi deh bagus lg (He....3).
Mana yang paling bagus antara Eagle, Altium Protel DXP.
Menurut pendapat pribadiku sih:
-Eagle : Library cukup lengkap, hampir semua parts didukung sehingga nggak perlu repot lagi memikirkan footprint. Hanya saja, saya belum menemukan keistimewaan khususnya pada fasilitasi Autoroute, misalnya saya ingin mengkhususkan lebar jalur tiap-tiap signal. Misalnya VCC, GND, dan jalur data memiliki track width yang berbeda. Sekilas, memang window dan menu yang disediakan pada autoroute ini sangat minim sekali. Dan juga menu Design rule check juga terkesan sangat sederhana. Padahal Design Rule Check (DRC) sangat menentukan sekali jikalau akan menggunakan fasilitas autoroute.
-Altium Protel DXP : Software ini memang lebih professional dibandingkan dengan program-program PCB sekelasnya. Dan juga software ini sudah memadai untuk digunakan pada bidang manufacturing PCB pada skala industri.
Dari segi kemudahan pemakaiannya, memang memakai software ini lumayan agak rumit sih, menu-menu yang disediakan pun sangat banyak sekali, sehingga banyak menu-menu yang tidak dapat dimengerti dan blm dapat digunakan secara maksimal.
Namun, fasilitas Design Rule Check-nya sangat lengkap, mulai dari clearance, track width, short circuit, Fanout, Routing priority, dll. Sehingga kita dapat membedakan dan mengkhususkan lebar jalur dari tiap-tiap jalur signal yang sudah dikonfigurasi pada masing-masing option tersebut. Sehingga pada saat proses Autoroute, mendapatkan hasil yang cukup baik.
So, menurut aku kesimpulannya, bergantung pada bagaimana kebutuhan dari tiap-tiap orang yang menggunakan software-software tersebut. Kalau ingin cepat dan mudah, dapat memilih EAGLE..
Kalau ingin banyak kustomisasi, gunakan protel.
Tapi 1 hal yang pasti, tidak ada fasilitas autoroute apapun yang menghasilkan output yang sempurna seperti yang kita harapkan... Namun pada dasarnya, dengan adanya autoroute, sudah cukup membantu menghemat waktu :)
Posting Komentar